Model-model Pembelajaran IPA di SD
Filed Under :
Model-model Pembelajaran IPA di SD
by agung
Senin, 27 Oktober 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan suatu proses
belajar mengajar di dalam kelas dipengaruhi langsung oleh guru yang mengajar.
Dengan menggunakan strategi, pendekatan dan metode yang tepat dan sesuai dengan
keadaan kelas akan sangat membantu guru untuk menyampaikan materi pembelajaran
yang ingin di sajikan dan murid juga akan sangat mudah memahami materi
tersebut. Di dalam bab pembahasan akan dijelaskan beberapa strategi, pendekatan,
dan metode pada pembelajaran IPA yang dapat digunakan dalam menjelaskan materi
ataupun konsep-konsep IPA di SD. Perlu diketahui bahwa tidak ada metode yang
dapat diserap 100% oleh siswa, namun dengan menggunakan metode yang tepat akan
sangat membantu siwa dalam mencapai tujuan belajarnya dengan optimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah pendekatan pada pembelajaran
IPA di SD.
2. Bagaimanakah strategi dan metode pada
pembelajaran IPA di SD.
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai
melalui penulisan makalah ini adalah :
1. Dapat menjelaskan pendekatan yang dapat
digunakan dalam menjelaskan konsep-konsep IPA di SD.
2. Dapat menjelaskan strategi dan metode
pada pembelajaran IPA di SD.
3. Sebagai calon seorang guru, kita dapat
nantinya mengaplikasikan hal tersebut dengan optimal.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Beberapa Pendekatan Dalam Pembelajaran
IPA di SD
Pendekatan pembelajaran
adalah titik tolak (guru) terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran.
a. Pendekatan Ekspositori
Pendekatan ini lebih
bersifat “memberi tahu”. Artinya guru lebih dominan dalam proses pembelajaran.
Dalam hal ini siswa bersifat pasif, hanya
menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Yang dilakukan guru pada
pendekatan ini umumnya adalah memberi ceramah, mendemonstrasikan sesuatu dan
lain-lain.
Keuntungan dengan
menggunakan pendekatan ini adalah bahwa bahan pelajaran dapat diselesaikan
dengan cepat dan dimengerti oleh siswa. Pendekatan ini dapat digambarkan
sebagai DDCH (Duduk, Dengar, Catat, Hafal). Sehingga dalam pendekatan ini
gurunya aktif sedangkan siswanya pasif.
b. Pendekatan Inkuari
Pendekatan ini lebih
bersifat “mencari tahu”. Artinya siswa sangat aktif mencari sendiri informasi
yang ia perlukan. Dalam pendekatan ini dominasi guru lebih sedikit. Dari
penjelasan tersebut, dapat kita ketahui bahwa pendekatan inkuari bertolak
belakang dengan pendekatan ekspositori. Pendekatan ini menginginkan keaktifan
siswa untuk memperoleh informasi sampai menemukan konsep-konsep IPA. Dalam
pendekatan ini guru membimbing siswa menemukan sendiri konsep-konsep itu
melalui kegiatan belajarnya.
Ditinjau dari kadar
keterlibatan guru dalam pembelajaran, pendekatan ini terdiri dari :
- Pendekatan Free Discovery (Penemuan Bebas)
- Dengan pendekatan ini siswa diberi kebebasan
untuk memilih sendiri masalah yang akan dipelajari maupun cara untuk
memecahkan masalah tersebut. Pendekatan ini cocok bagi mereka yang sudah
memiliki kemampuan untuk berfikir formal. Namun menurut pengalaman piaget,
ternyata tidak banyak anak usia SD yang sudah mencapai tingkat pemikiran
semacam itu.
- Pendekatan Guide Discovery (Penemuan Terbimbing)
- Pendekatan ini dapat dikatakan sebagai gabungan
dari pendekatan ekspositori dengan inkuari, tujuannya adalah untuk
mendapatkan efektivitas yang optimal khususnya bagi anak usia SD. Carin
dan Sund (1985) mengatakan anak-anak yang masih sangat muda, perlu mendapat
bimbingan guru yang relatif besar.
- Pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling
tepat digunakan untuk anak usia SD. Dalam hal ini siswa aktif melakukan
eksplorasi atau observasi atas bimbingan guru. Kegiatan ini dapat
meningkatkan intelektual siswa, dan hasil belajar menjadi lebih tinggi
serta dapat mengembangkan sikap positif terhadap IPA.
- Pendekatan Eksploratory Discovery (Penemuan
Eksploratorik)
Dalam pendekatan ini
tugas guru antara lain:
a. Melontarkan
masalah-masalah dan mengundang siswa untuk memecahkan masalah tersebut.
b. Memberi motivasi belajar.
c. Membantu
siswa yang benar-benar memerlukan agar tidak mengalami jalan buntu atau
frustasi.
d. Bila perlu, guru sebagai narasumber.
Keuntungan dengan
menggunakan pendekatan ini antara lain:
- Dapat memberi kemampuan awal kepada siswa untuk
melakukan sendiri suatu penelitian.
- Dapat memacu keberanian siswa untuk melakukan
penelitian secara mandiri dimasa yang akan datanng.
c. Pendekatan Proses
Pendekatan ini senada
dengan pendekatan inkuari, karena pendidikan ini menginginkan keaktifan siswa dan juga guru tidak dominan dalam
proses pembelajaran tetapi bertindak sebagai organisator dan fasilitator saja.
Pendekatan ini memiliki
cirri-ciri khusus:
- Ilmu pengetehuan tidak dipandang sebagai produk
semata tetapi sebagai proses.
- Siswa dilatih untuk terampil dalam memperoleh dan
memproses informasi dalam pikirannya.
d. Pendekatan Konsep
Konsep adalah suatu ide
yang menghubungkan beberapa fakta. Dalam pencapaian atau pembentukan konsep
biasanya peserta didik memerlukan benda-benda konkrit untuk diotak-atik,
eksplorasi fakta-fakta dan ide-ide secara mental. Pendekatan konsep memerlukan
lebih dari sekedar menghafal, lebih menunjukkan gambaran yang lebih tepat
tentang IPA.
e. Pendekatan STM
Pendekatan ini diyakini
oleh para pakar pendidikan IPA di Amerika sebagai pendidikan IPA yang paling
tepat sebab mempersiapkan murid-murid untuk menghadapi abad ke 21 yaitu abad
ketergantungan manusia kepada sains dan teknologi. Rasional dari pendekatan ini
adalah segala penemuan dalam bidang sains dan teknologi dapat untuk
kesejahteraan manusia. Didalam pendekatan IPA dengan pendekatan STM, guru
membantu murid-murid mempelajari sains dengan menggunakan isu-isu dalam
masyarakat yang merupakan dampak sains dan teknologi sebagai piñata
pembelajaran IPA.
f. Pendekatan Factual
Pendekatan ini menekankan
penemuan fakta-fakta dalam IPA . contoh informasi yang didapatkan murid dengan
pendekatan ini, misalnya ular termasuk golongan reptil, merkurius adalah planet
yang terdekat dengan matahari. Metode yang digunakan dalam pendekatan ini
adalah membaca, mengulang, melatih dan lain-lain. Pada dasarnya pembelajaran IPA dengan
pendekatan ini akan menimbulkan kebosanan pada diri murid-murid dan tidak memberikan
gambaran yang benar tentang IPA.
2. Strategi dan Metode Pembelajaran IPA di
SD
A. Srategi Pembelajaran IPA di SD
Dalam dunia pendidikan,
strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai pola umum atau perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain unt
uk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Sebelum menentukan strategi pembelajaran, perlu dirumuskan
tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya. Namun kita perlu mengingat
bahwa tidak seua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua
tujuan dan semua keadaan.
Berikut ini beberapa strategi pembelajaaran ipa :
1. Strategi Pembelajaran Langsung
Strategi ini adalah yang
paling banyak digunakan oleh guru. Strategi ini efektif untuk menentukan
informasi atau membangun keterampilan tahap demi tahap.
Kelebihan strategi ini
adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan oleh guru. Sedangkan kelemahannya
adalah siswa dituntut memiliki sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis.
2. Strategi Pembelajaran Tak Langsung
Strategi ini berlawanan
dengan strategi pembelajaran langsung. Strategi pembelajaran tak langsung
biasanya berpusat pada siswa. Pada strategi ini guru berperan sebagai
fasilitator, yang mengelola lingkungan belajar dan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.
Kelebihan strategi ini
adalah mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan
memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa. Sedangkan kelemahannya
adalah memerlukan waktu yang panjang
dalam penerapannya.
3. Strategi Pembelajaran Interaktif
Strategi ini menekankan
pada diskusi dan sharing diantara peserta didik. Kegiatan seperti ini
memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat saling berbagi pengalaman yang
mereka miliki dalam mengerjakan suatu tugas.
Kelebihan strategi ini
adalah siswa dapat belajar dari temannya dan gurunya dan belajar menghargai
pendapat temannya. Sedangkan kekurangannya adalah bahwa pembelajaran sangat
bergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika
kelompok.
4. Strategi Pembelajaran Empiric
Strategi ini berpusat
pada siswa dan berbasis aktivitas.
Kelebihan strategi ini
adalah meningkatkan partisipasi siswa,
meningkatkan sifat kritis siswa. Sedangkan kelemahannya adalah penekanan hanya
pada proses bukan pada produk dan memerlukan waktu yang panjang.
5. Strategi Pembelajaran Mandiri
Strategi ini bertujuan
untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Stratgi
ini kurang cocok sebenarnya untuk anak SD tapi tidak salah apabila digunakan.
Kelebihan strategi ini
adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggungjawab. Sedangkan
kelemahannya adalah memerlukan pemikiran yang kritis dan pemikiran yang dewasa,
sehingga sulit menggunakannya untuk anak usia SD.
B. Metode Pembelajaran IPA di SD
Metode adalah cara yang
digunakan oleh guru untuk mengaplikasikan strategi belajar yang sudah
ditentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Berikut ini adalah
beberapa metode pembelajaran ipa di sd :
1. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah
metode dimana guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, kemudian memberikan
suatu persoalan atau masalah untuk dipecahkan secara bersama-sama dengan teman
satu kelompoknya.
Ciri-ciri metode ini
adalah :
· Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
· Ada permasalahan yang sedang dicarikan
solusinya
· Ada yang menjadi pemimpin
· Ada proses tukar pendapat
· Ada hasil diskusi.
2. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah
metode mengajar yang digunakan guru dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian ataupun konsep-konsep IPA kepada siswa. Metode
mengajar yang seperti ini sangat disukai oleh siswa karena adanya pergerakan
pada proses belajar-mengajar.
3. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah
cara penyajian bahan ajar dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan
jawaban untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Kelebihan metode ini
adalah :
· Suasana belajar yang lebih aktif
· Siswa memperoleh kesempatan untuk
bertanya tentang materi yang belum dipahami
· Guru dapat mengetahui tingkat
penguasaan peserta didik secara langsung
· Dapat melatih siswa untuk mengemukakan
pendapat secara lisan.
Kelemahan metode ini
adalah :
· Pertanyaan yang diberikan cenderung
meminta jawaban yang bersifat hafalan
· Guru sulit mengetahui secara pasti
tentang siswa yang tidak mengajukan pertanyaan, apakah sudah menguasai atau
belum.
4. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan
cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama
dijalankan dalam sejarah pendidikan. Cara ini kadang membosankan, maka dalam
pelaksanaannya memerlukan keterampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan
dan dapat menarik perhatian siswa.
Kelebihan metode ini
adalah :
· Merupakan metode yang murah dan mudah
· Dapat menyajikan materi yang pelajaran
yang luas
· Dapat mengontrol keadaan kelas
· Dapat diikuti jumlah siswa yang besar
· Dapat menyelesaikan materi pelajaran
dengan cepat.
Kelemahan metode ini
adalah :
· Materi yang dikuasai siswa akan
terbatas pada apa yang dikuasai guru
· Guru yang kurang memiliki kemampuan
bertutur yang baik, maka siswa akan merasa bosan
· Guru sulit mengetahui apakah seluruh
siswa sudah mengerti tentang materi yang sudah dijelaskan oleh guru
· Cenderung membuat siswa pasif.
5. Metode Eskperimen
Metode pembelajaran
eksperimen adalah cara pengelolaan pembelajaran dimana siswa melakukan
aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri konsep IPA yang
dipelajarinya.
6. Metode Study Tour
Metode ini adalah metode
mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas
pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan
serta membukukan hasil kunjungan dengan didampingi oleh pendidik.
7. Metode Resitasi
Metode pembelajaran
resitasi adalah metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume
dengan kalimat sendiri.
8. Dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan bab
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pengertian daripada pendekatan, strategi,
dan metode dalam proses belajar-mengajar adalah berbeda. Namun dalam
penerapannya ketiga hal tersebut saling berkaitan, sehingga banyak orang
menganggap bahwa itu adalah sama. Pendekatan pembelajaran itu sendiri dapat
diartikan sebagai titik tolak (guru) terhadap proses pembelajaran, yang merujuk
pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum,
di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran. Dan Strategi Pembelajaran adalah pola umum atau perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara yang digunakan
oleh guru untuk mengaplikasikan strategi belajar yang sudah ditentukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Jadi jelaslah bahwa
ketiganya memang berbeda.
B. Saran
Sebagai calon seorang
guru yang nantinya akan mengajar dalam kelas, kita harus memiliki wawasan yang
luas, tentang bagaimana cara mengajar yang menarik bagi siswa dan tidak
membosankan. Setelah membaca makalah ini, disarankan kita dapat menggunakan
metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan keadaan kelas, sehingga proses
belajar-mengajar dapat berjalan dengan optimal
DAFTAR PUSTAKA
Amadi, Lif Khoiru
dkk.2011.Strategi Pembelajaran.Jakarta:PT Prestasi Pustakaraya
Simamora, Roymond H.
2009.Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan.Jakarta:EGC
Iskandar, Srini M.
1996.Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam.Medan:DEPDIKBUD
Darmadjo, dan Jenry
kaligis.1992.Pendidikan IPA II.Medan:DEPDIKBUD
0 komentar:
Posting Komentar