PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
Jumat, 24 Oktober 2014
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
Kegiatan Belajar 1
A. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan yang
terjadi pada setiap manusia terutama berkaitan dengan fisiknya. Pertumbuhan
berlangsung selama masa kanak-kanak tetapi tidak dalam kecepatan yang menetap,
kemudian kecepatannya menurun dan menjadi pesat kenaikannya pada masa adolesen
dan selanjutnya berhenti.
Banyak
factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan kematangan, di antaranya: genetika,
nutrisi, olahraga, penyakit, dan kesehatan individu.
B. Pengertian Perkembangan
Menurut
Santrok dan Yussen (1992) Perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang
di mulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus
kehidupan.
C. Proses Perkembangan
Beberapa hal yang mendasari proses
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik:
§ Masa perkembangan yang cepat
§ Pengaruh yang lama
§ Proses yang kompleks
§ Nilai yang di terapkan
§ Masalah yang menarik, di
antaranya: kecerdasan, temperamen, dan interaksi keturunan, lingkungan, dan
perkembangan
D. Fase-fase perkembangan
Untuk
memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka di lakukan pembagian berdasarkan
waktu-waktu yang di lalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen
membaginya atas 5 yaitu:
§ Fase pranatal (saat dalam
kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran.
§ Fase bayi adalah saat
perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan.
§ Fase kanak-kanak awal adalah
fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5-6 tahun,
kadang-kadang di sebut masa pra-sekolah.
§ Fase kanak-kanak tengah dan
akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6-11
tahun, sama dengan masa usia SD.
§ Fase remaja adalah masa
perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak- kanak ke masa dewasa awal,
yang di mulai kira-kira umur 10-12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18-22
tahun.
Seorang ahli teori
psikoanalisa dan sekaligus seorang pendidik, Erik H. Erikson mengemukakan bahwa
perkembangan manusia adalah sintesis dari tugas-tugas perkembangan dan tugas-tugas
sosial. Dia mengemukakan bahwa perkembangan afektif merupakan dasar
perkembangan manusia. Erikson melahirkan teori perkembangan afektif yang
terdiri atas 8 tahap.
a)
Trust
vs Mistrust/Kepercayaan dasar (0;0 – 1;0)
b)
Autonomy
vs Shame and Doubt/Otonomi (1;0 – 3;0)
c)
Initiatives
vs Guilt/Inisiatif (3;0 – 5;0)
d)
Industry
vs Inferiority/Produktivitas (6;0 – 11;00)
e)
Identity
vs Role Confusion/Identitas (12;0 – 18;0)
f)
Intimacy
vs Isolation/Keakraban (19;0 – 25;0)
g)
Generavity
vs Self Absorption/Generasi berikut (25;0 – 45;0)
h)
Integrity
vs Despair/Integritas (45;0 …)
Sementara
itu perkembangan kognitif anak berlangsung secara teratur dan berurutan sesuai
dengan perkembangan umurnya. Maka pembelajarannya harus di rencanakan
sedemikian rupa di sesuaikan dengan perkembangan kecerdasan peserta
didik.Piaget mengemukakan proses perkembangan anak sampai mampu berpikir
seperti orang dewasa melalui 4 tahap perkembangan, yakni:
- § Tahap sensori motor (0;0 – 2;0)
- § Tahap praoperasional (2;0 – 7;0)
- § Tahap operasional konkret (7;0 – 11;0)
- § Tahap operasional formal (11; - 15;0)
Menurut Robert J. Harvighust
tugas perkembangan adalah sebagian tugas yang muncul pada suatu periode
tertentu dalam kehidupan individu, yang merupakan keberhasilan yang dapat
memberikan kebahagiaan serta memberi jalan bagi tugas-tugas berikutnya, dan
terdiri dari tugas perkembangan:
- 1. Masa kanak-kanak (usia bayi dan usia TK)
- 2. Masa anak (usia SD)
- 3. Masa remaja
- 4. Masa dewasa awal
- 5. Masa setengah baya
- 6. Masa tua.
- Menurut Havighust setiap tahap perkembangan individu harus sejalan dengan perkembangan aspek-aspek lainnya, yaitu fisik, psikis, serta emosional, moral, dan sosial. Ada dua alasan mengapa tugas-tugas perkembangan ini penting bagi pendidik :
- 1. Membantu memperjelas tujuan yang akan di capai sekolah
- 2. Dapat di pergunakan sebagai pedoman waktu untuk melaksanakan usaha-usaha pendidikan
Kegiatan Belajar 2
A.
Hukum Perkembangan
Carol Gestwicki (1995) mengemukakan
beberapa prinsip dasar perkembangan:
- 1. Hukum Konvergensi (Perkembangan merupakan hasil interaksi faktor biologis dan faktor lingkungan)
- 2. Hukum Tempo Perkembangan (Perkembangan pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutnya)
- 3. Hukum Masa Peka (Dalam perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal)
- 4. Hukum Rekapitulasi (Stanley Hall mengemukakan bahwa perilaku dan perkembangan anak merupakan rekapitulasi dari evolusi spesies/manusia)
- 5. Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang saling berhubungan, dengan semua aspek-aspek yang saling mempengaruhi
- 6. Setiap individu berkembang sesuai dengan waktunya masing-masing
- 7. Dalam perkembangan terdapat urutan yang dapat di ramalkan
Menurut
Sutterly dan Donnely terdapat 10 prinsip dasar pertumbuhan, yaitu:
- a) Pertumbuhan adalah kompleks dan semua aspek-aspeknya berhubungan sangat erat
- b) Pertumbuhan mencakup hal-hal kuantitatif dan kualitatif
- c) Pertumbuhan adalah proses yang berkesinambungan dan terjadi secara teratur
- d) Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat keteraturan arah
- e) Tempo pertumbuhan tidak sama
- f) Aspek-aspek yang berada dari pertumbuhan berkembang pada waktu dan kecepatan yang berbeda
- g) Kecepatan dan pola pertumbuhan dapat di modifikasi oleh faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik
- h) Pada pertumbuhan dan perkembangan terdapat masa-masa kritis
- i) Pada suatu organisme ada kecenderungan untuk mencapai potensi perkembangan yang optimal
- j) Setiap individu tumbuh dengan caranya sendiri yang unik
Kegiatan
Belajar 3
A. Teori Kematangan
Observasi
awal terhadap perkembangan anak di pimpin oleh G. Stanley hall dan kemudian di
lanjutkan oleh muridnya yang bernama Arnold Gesell. Menurut Gessel keterampilan
berjalan, berbicara, dan belajar membaca terjadi sebagai akibat perkembangan
biologis anak. Kesiapan biologis merupakan faktor dominan dalam memampukan anak
untuk belajar.
Deskripsi Gessel tentang tahap
kematangan anak dan kesiapan untuk belajar pada usia kronologis
menginformasikan kepada pengembang kurikulum tentang bagaimana mendesain
kurikulum bagi kelas-kelas yang berbeda.
B. Teori Perkembangan Kognitif/Konstruktivisme
1. Jean
Piaget
Hasil kajian Piaget (1963) tentang kognisi menunjukkan bahwa
anak-anak mempunyai tahap pemahaman yang berbeda pada usia yang berbeda pula.
Teori perkembangan kognitif menunjukkan bahwa interaksi anak dengan lingkungan
dan pengorganisasian kognitif dari pengalaman menghasilkan kecerdasan. Yang
menjadi penekanan teori ini ialah pada proses pemikiran anak pada saat
terjadinya belajar.
2. Lev
V. Gotsky
Menurut V. Gotsky interaksi sosial memegang peran penting dalam
belajar. Baginya interaksi fisik dan interaksi sosial sangat penting bagi
perkembangan. Orang dewasa memegang peran penting sebagai mediator sosial,
lebih-lebih guru harus mengidentifikasi apa yang sebenarnya di pahami anak. V.
Gotsky melangkah lebih jauh dan menganggap budaya anak dan sejarah hidupnya
secara individual sangat penting. Anak berbagi proses mental dalam konteks
sosial dan belajar dengan berbagi pengalaman melalui interaksinya dengan orang
lain.
3. Teori
Behaviorisme
Melalui karya B.F skinner (1953) para ahli behaviorisme
menyampaikan gagasannya bahwa jika lingkungan ditata untuk memfasilitasi
ketercapaian perilaku yang di kehendaki maka akan di pengaruhi untuk mencapai
perilaku yang seharusnya. Menurut Skinner, karya semua perilaku di pelajari
maka akan dapat di bentuk atau di modifikasi. Strategi untuk memodifikasi
perilaku di dasarkan atas reinforcement. Bila
perilaku yang di kehendaki di lakukan, anak akan diberi hadiah. Hukuman
diberikan untuk menghentikan perilaku yang tidak di kehendaki.
4. Teori
belajar Sosial
Albert Bandura (1963) menyatakan bahwa banyak perilaku yang
tidak di pelajari melalui pembentukan tetapi berkembang melalui reaksi dan
interpretasi individu terhadap situasi. Stimulus dan situasi yang sama akan
menimbulkan reaksi yang berbeda bergantung kepada interpretasi individu
terhadapnya. Petunjuk atau perintah verbal di tambah observasi individu dalam
suatu konteks sosial, akan berdampak pada ekspetasi, kemampuan, dan pertimbangan-pertimbangan
individu lainnya dalam menentukan respon.
Modul 2
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN
PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH DASAR
Pada usia
6-12 tahun anak banyak mengalami perubahan baik fisik maupun mental perpaduan
faktor internal maupun luar yaitu keluarga,sekolah ,masyarakat dan tak kurang
pentingnya adalah pergaulan dengan teman sebaya.
Dalam
kaitanya guru perlu mengetahui benar-benar sifat atau karakteristik peserta
didik agar dapat memberikan pembinaan secara baik dan tepat sehingga bisa meningkatkan
potensi peserta didiknya.
Perkembangan
fisik dan intelektual anak usia 6-12 tahun cenderung lamban pertumbuhan fisik
akan menurun terus kecuali pada akhir
periode tersebut sedangkan kecakapan motorik terus membaik.
Perkembangan
intelektual sangat substansial karena sifat egosentris anak menjadi lebih
bersifat logis.Anak usia 6 tahun kelihatan lebih kecil sedangkan anak usia 12
tahun nampak seperti orang dewasa.
PERTUMBUHAN FISIK ATAU JASMANI SERTA
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL SERTA EMOSIONAL
A. PERTUMBUHAN JASMAI SELAMA
PERTENGAHAN MASA KANAK-KANAK
1. Tingkat Pertumbuhan
Menurut Tanner,(1973:35) anak
berusia 7 tahun tidak banyak berubah sampai berusia 9 tahun,hal ini dalam
keadaan normal.
Menurut penelitian yang
dilakukan ddalam ukuran pendeki berbagai tempat didunia terdapat rentangan
sebesar 9 inci atau 22,5 cm diantara anak-anak dalam ukuran pendek misalnya di
Asia Tenggara,Oceania dan Amerika selatan sedangkan anak-anak dari Eropa utara
dan tengah,Australia timur dan Amerika Serikat pertumbuhanya lebih tinggi
(Meredith,1969)
2. Nutrisi dan Pertumbuhan
Pada usia pertengahan biasanya anak –anak mempunyai
Nafsu makan yang bagus
Kekurangan nutrisi bisa mengakibatkan pertumbuhan yang lambat karena nutrisi
tersebut Cuma bisa untuk mempertahankan hidup dan energi sedangkan protein
untuk lebih meningkatkan pertumbuhan.Nutrisi juga mempunyai implikasi sosial
anak tidak dapat bermain atau tetap tinggal diam karena tidak mendapat makanan
yang cukup.Anak – anak yang cukup akan bersifat gembira danlebih bersifat
sosial dengan teman bermainya (D.E.Barrety, Radke Yarrow dan Klein,1982).
Penelitian menemukan bahwa bayi
yang kekurangan nutrisi mereka tidak punya energi untuk merespon perhatian
ibunya sebaliknya anak kecil (infant)menjadi kurang responsif dan kurang
mengembangkan kemampuan antar pribadi,( B.M. Lester,1979).Demikian pula apabila
ibu kekurangan nutrisi,kejadian tersebut makin buruk (Rosetti,Ferrira,1978)
3. Kesehatan dan Kebugaran Anak
B. BEBERAPA
ASPEK KESEHATAN DAN KEBUGARAN MASA KANAK-KANAK
1. Obesitas
Kegemukan pada anak-anak
merupakan isu utama di Amerika Serikat sejak tahun 1970 –an,terutama anak-anak
usia 6-11 tahun .
Apa penyebab kegemukan
tersebut?Kelebihan berat badan sering kali disebabkan karena kurangnya olahraga
dan terlalu banyak makan.
Anak yang gemuk biasanya tidak
tumbuh menjadi gemuk mulanya namun menjadi gemuk setelah dewasa (Kolata,
1986)Orang yang dewasa yang gemuk menghadapi resiko dam masalah kesehatan
misalnya tekanan darah tinggi,diabetes,jantung.
2. Kondisi Medis pada Masa
Kanak-kanak
Pada umumnya anak sering
mendapat sakit,namun penyakit tersebut berlangsung singkat.
Terdapat 80% anak sering dirawat
karena luka selain juga terdapat penyakit seperti sakit tenggorokan,radang
tenggorokan,infeksi telinga dan angguan lainya seringkali bertambah pada saat
anak mendekati masa puber (Starfield,et all,1984).
3. Penglihatan
Anak dibawah usia 6 tahun
cenderung memiliki penglihatan jarak jauh, sebab mata mereka belum matang
(matured) dan dibentuk berbeda dari orang dewasa.Sekalipun demikian penglihatan
anak dari kalangan kurang mampu tidak dapat berkembang secara normal.
4. Kesehatan Gigi
Di usia 6 tahun anak mengalami
tanggal giginya yang pertama kali selanjutnya diganti dengan gigi yang tetap
setahunya sebanyak empat gigi untuk tahun kelima berikutnya lebih kurang dari
setengah anak usia 5-17 tahun anak di AS tidak memiliki gigi rusak(U.S
Department of Health anad human Services USDHHS,1981-1988).
5. Kebugaran Anak
Pada dewasa ini latihan fisik
bagi anak-anak sangat baik jika dibandingkan dengan tahun 1960 an.Jantung dan
paru-parunya kurang baik dibandingkan dengan anak yang suka berolah raga
daripada anak usia pertengahan tahun.Hal ini disebabkan mereka kurang aktif
berolah raga.
C. PERKEMBANGAN
INTELEKTUALDAN EMOSIONAL.
1. Perkembangan Intelektual
a. Perkembangan Kognitif Pada tahap
operasi kongkret Piaget
Menurut
Piaget, anak usia 5-7 tahun memasuki tahap operasi kongkret (concret
operations)anak dapat berpikir secara logis terhadap tiap sesuatu.Tahap ini
mereka berusia kira-kira 11 tahun.
b. Berpikr Operasional.
Menurut
Piaget pada tahap ketiga anak-anak mampu berpikir operasional: Mereka dapat
menggunakan berbagai simbol, melakukan berbagai bentuk operasional yaitu
kemampuan aktifitas mental sebagai kebalikan dari aktifitas jasmani yang sebagai
dasar untuk memulai berpikir dalam aktifitasnya.
Anak
dalam tahap Pra operasional kongkrit lebih bersifat kritis dan logis.akan
tetapi anak usia sekolah lebih dapat berpikir secara logis daripada mereka
masih muda cara berpikir mereka masih terikat pada hal-hal yang sedang dihadapi
saja.
c. Konservasi
Konservasi
adalah kemampuan untuk mengenal atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama
akan tetap sama dalam sustansi berat atau volume selama tidak ditambah atau
dikurangi.(Stay) Anak-anak mengembangkan perbedaan berbagai tipe (bentuk)
konservasi dalam waktu yang berbeda.Pada usia 6 atau 7 tahun mereka dapat
mengkonservasi substansi ;Pada usia 9 atau 10 mampu mengkonversi berat pada
usia 11 atau 12 mampu mengkonversi volum.akan tetapi anak –anak belum mampu mentransfer
apa yang telah mereka pelajari yaitu mengkonversi satu bentuk kepada bentuk
lain yang berbeda.
d. Bagaimana Konservasi
dikembangkan.
Pada
umumnya anak-anak bergerak dengan melalui tiga tahapan dalam menguasai konversi sebagaimana
dikemukakan diatas.
Pada
tahap pertama, anak-anak pra operasional gagal mengkonservasi mereka memusatkan
perhatian pada satu aspek dalam situasi tertentu
Pada
tahap kedua merupakan transisional.Anak –anak kembali padakondisi bahwa
kadang-kadang melakukan konservasi terkadang tidak.
Piaget
menekankan bahwa perkembangan kemampuan anak-anak untuk mengkonservasi akan
lebih baik jika nalar telah cukup matang.
2. Perkembangan Emosional.
a. Gangguan emosional pada
kanak-kanak.
Beberapa
gangguan emosional pada anak antara lain sebagai penyebab ketakutan pada
kanak-anak untuk melakukan sesuatu.Gangguan-gangguan ini dapat disebabkan oleh
beberapa faktor
b. Beberapa Tipe Masalah Emosional.
Kebrutalan
atau kebringasan nampak pada prilaku anak merupakan perbuatan yang sering kali
memerlukan bantuan orang lain misalnya:Berkelahi,berbohong,mencuri,merusak hak
milik dan bentuk lain yang berbeda.
Bentuk
bentuk tindakan tadi merupakan yang
keluar dari emosional yang terganggu.Sekalipu demikian anak-anak seringkali
mengemukakan alasan untuk bisa dipercayai orang lain guna menutupi kebohonganya
untuk menghindari dari hukuman karena dari perbuatanya.akan tetapi ketika
berusia 6-7 tahun mereka seringkali membuat cerita bohong mereka sadar dan
tidak merasa aman perasaanya.oleh karena itu mereka sering membuat cerita yang
muluk-muluk dan berbuat bohong untuk menyenangkan orang tuanya(Chapman,1974).
c. Gangguan Kecemasan.
Gangguan
kecemasa tersebut merupakan keinginan terpisah dan ketakutan (phobia
sekolah).anak yangmenderita gangguan kecemasan seringkali tidak mau
berteman.dengan kata lain mereka sering menyendiri.
d. Takut Sekolah.
Suatu
Ketakutan yang tidak realistik apabila seorang anak tidak mau masuk
sekolah,takut terhadap guru yang galak atau mendapat tugas yang berat di
sekolah.Ketakutan anak ini wajar,hal ini bukan dikarenakan anak melainkan
karena kondisi lingkungan yang kurang kondusif.
e. Kematangan Sekolah.
Merupakan
suatu kondisi dimana anak telah memiliki kesiapan cukup memadai untuk
sekolah.baik dari segi fisik maupun mental.
Secara
psikis pada usia ini anak sudah cukup mampu untuk buang air kecil sendiri.sudah
bisa membedakan lawan jenis dan sudah mampu membedakan yang salah dan yang
benar.
f. Depresi pada masa kanak-kanak.
Anak-anak
mulai sadar akan popularitas sering kali mengatakan “tidak ada ada orang seperti
saya”pada masan ini anak rentan terkena gangguan atau depresi.
Gejala
depresi antara lain terjadi karena gangguan konsentrasi ,kurang tidur ,selera
makan kurang,mulai berbuat kejelekan disekolah, tidak merasa bahagia,selalu
mengeluh padapenyakit jasmani yang dideritanya,selalu merasa
bersalah.Takutsekolahatau seringkali ingin bunuh
diri.(Malmquist,1998,Ponski,1982).
g. Perawatan Problem Emosional
Perawatan
ini bisa melalui beberapa cara :Pertama secara individual,yaitu dengan melihat
anak satu persatu,Membantu agar anak dapat mengenal dirinya atau kepribadianya
dan hubungan dengan orang lain.
h. Stres.
Stres
adalah perasaan tertekan dan meningkatnya emosi yang tidak menyenangkan,
seperti cemas,takut,sedih dan marah.Stres dapat disebabkan suasana keluarga yang
seringkali diwarnai oleh konflik orang tua (bapak ibu)atau orang tua yang
seringkali menuntut anak untuk berprestasi.
PERKEMBANGAN
BAHASA,SOSIAL,MORAL DAN SIKAP
A. PERKEMBANGAN BAHASA
Periode linguistik terbagi menjadi tiga fase besar,yaitu:
1.
Fase kata atau Holofrase
2.
Fase lebih dari satu kata
3.
Fase ketiga atau diferensiasi.
Jenis-jenis Bahasa:
a)
Bahasa Tubuh
b)
Bicara
c)
Potensi Anak Bicara didukung oleh beberapa hal:
1)
Kematangan Alat Bicara
2)
Kesiapan Bicara
3)
Adanya model yang bail yang dicontoh oleh anak.
4)
Kesempatan berlatih.
5)
Motivasi untuk belajar dan berlatih.
6)
Bimbingan.
d)
Ganggguan dalam perkembangan Bicara.
1)
Anak Cengeng.
2)
Anak Sulit mengerti isi pembicaraan orang lain.
B. PERKEMBANGAN SOSIAL, MORAL, DAN SIKAP.
1.
Perkembangan Sosial
Berkaitan dengan perkembabgan
sosal, peran orang tua sangat penting terutama mengembangkan ketrampilan bergau
pada anak oleh karena itu peran orang tua sangat penting agar dapat memberi
penguatan melalui pemberian ganjaran pada anak pada saat anak berprilaku
positif.Sebaliknya orang tua juga berkewajiban memberikan hukuman apabila anak
melakukan kesalahan.
a)
Ganjaran atau hadiah
Fungsi hadiah
1)
Memiliki nilai Pendidikan
2)
Memberikan Motivasi Bagi anak.
3)
Memperkuat Prilaku
b)
Hukuman
Fungsi Hukuman:
a)
Fungsi Restriktif
Diharapkan anak tidak mengulangi lagi perbuatan serupa.
b)
Hukuman Sebagai Fungsi Pendidikan
Orang tua harus bisa menjelaskan kepada anak bahwa perbuatan mana yang
boleh atau tidak boleh dilakukan oleh anak.
c)
Hokuman Sebagai Penguat Motivasi.
Hukuman yang diberikan kepada anak harus bisa berfungsi memperkuat motifasi
anak terutama terhadap prilaku negatif anak.
Syarat-syarat Hukuman:
a)
Sebaiknya Hukuman segera diberikan kepada anak yang patut
mendapat hukuman.
b)
Diberikan secara konsisten.
c)
Harus bersifat Konstruktif.
d)
Bersifat Impersonal tidak langsung menunjuk anak.
e)
Harus disertai Alasan
f)
Bisa sebagai alat untuk mengembangkan hati nurani anak.
g)
Harus dilakukan pada saat yang tepat jangan sampai merasa malu terhadap teman kelompoknya.
Perkembangan
Moral dan Sikap.
a)
Imitasi(Imitation)
b)
Internalisasi.
c)
Introvert dan Ekstrovert.
d)
Kemandirian.
e)
Ketergantungan.
f)
Bakat.
Menurut Ilmu Pengetahuan terdapat 2 jenis bakat dan dapat dikembangkan
yaitu:
1)
Bakat yang berkaitan dengan Kemahiran atau kemampuan
mengenai suatu bidang pekerjaan khusus.
2)
Bakat yang diperlakukan untuk berhasil dalam tipe
pendidikan (scholastic uptitude)
Terdapat tiga faktor
utama yang dapat mempengaruhi tampilnya bakat anak yaitu:
1)
Faktor Motivasi
2)
Faktor Nilai
3)
Konsep Diri.
Aanak yang mempunyai konsep diri yang posttif selalu berusaha berinteraksi
secara timbal balik dengan sukses merupakan aktualisasi dari bakatnya.
PERBEDAAN INDIVIDU ANAK USIA SEKOLAH DASAR
A.
Perbedaan
Pada Perkembangan Fisik.
Rata –rata perkembangan berbeda antar ras atau bangsa
diperbagai negara.Selain perkembangan juga karena anak tersebut sudah memasuki
tahap perkembangan fisik tertentu.
B.
Perbedaan
Perkembangan Intelektual.
Pada tahap operasi kongkret menurut Piaget anak dapat
berpikir logis tentang sesuatu,walau demikian tahap pada anak terdapat
perbedaan antarsatu dengan yang lainya.
C.
Perbedaan
Pada Perkembangan Moral.
1.
Piaget dan
Tahapan Moral.
Ø
Tahap
Pertama, hambatan moralitas yang disebut (heteronomous morality)
Ø
Tahap
Kedua,Moralitas kerjasama yang disebut (Autonomous morality)
2.
Kohlberg dan
alasan moral
Kohlberg melukiskan tiga
tingkata alasan moral sbb:
Ø
Tingkat 1,
Pra conventional morality (anak usia 4-10 tahun)
Ø
Tingkat
2,Conventionalmorality (anak berusia 10-13 tahun)
Ø
Tingkat 3,
Post Conventional morality (anak usia 13 tahun atau lebih)
D.
PERBEDAAN
KEMAMPUAN
Setiap anak usia SD mempunyai kemampuan
berbeda-beda.Kemampuan ini bisa berupa kemampuan komunikasi, atau
kemampuankognitif.Kemampuan bersosialisasi
pada anakpun berbeda-beda Kemampuan bersosialisasi pada anak bisa dipengaruhi
oleh lingkungan teman sebayanya.
JENIS-JENIS KEBUTUHAN
ANAK USIA SEKOLAH DASAR
A.
JASMANIAH.
Anak usia SD memasuki
tahapan perkembangan moral dansosial yang memperhatikan moral dan sosial yang
memperhatikan pemuasan keinginan dan kebutuhan sendiri tanpa memperhatikan atau
mempertimbangkan kepentingan orang lain.
Sehubungan dengan
pemenuhan kebutuhan melalui disiplin Harlock(1978) mengemukakan bahwa disiplin
berguna bagi anak untuk tahap berikut:
1.
Memberi rasa aman pada anak,dengan memberitahukan kepada
mereka secara tegas apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
2.
Berusaha belajar bersikap sesuai dengan cara yang
mendatangkan pujian.
3.
Mendorong anak mencapai apa yang diharapkan dari dirinya.
4.
Membantu anak mengembangkan hati nuraninya.
B.
KASIH SAYANG.
Pada tahap
perkembangan sosial anak usia SD terutama yang duduk di kelas tinggi SD,sudah
ingin memiliki teman-teman tetap.Perkembangan tersebut juga sejalan dengan
kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi teman .juga ada perhatian kasih sayang
terhadap suatu benda.
C.
MEMILIKI
Pada masa usia dikelas
kelas rendah SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan dirinya sebagai pusat
perhatian.akan tetapi mereka suka memuji diri sendiri dan membanding-bandingkan
dirinya dengan teman.Sehingga kebutuhan yang dimiliki masih dominan.
D.
AKTUALISASI DIRI
Kebutuhan ini muncul
dikelas tinggi SD.Salah satu kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan
berprestasi atau need for achievment .
DeCecco dan Grawford
(1974)mengajukan 4 peranan guru untuk memberikan dan meningkatkan motivasi
siswa,yaitu:
1.
Membangkitkan Semangat Siswa
Dalam kegiatan pembelajaran guru harus selalu peka terhadap perubahan
kebutuhan siswa.
2.
Memberikan Harapan yang Realistik
Guru harus bisa memodifikasi atau mengubah harapan-harapan yang tidak
realistis dibebankan oleh siswa.
3.
Memberikan Insentif
Bila siswa banyak melakukan keberhasilan guru harus memberikan insentif
berupa penghargaan,pujian,hadiah, atau kata-kata yang manis.
4.
Memberikan Pengarahan.
Guru harus mengatakan secara tegas kepaada siswa apabila siswa melakukan
kekeliruan tersebut dan menunjukkan bagaimana siswa bertindak.
Modul 2
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH DASAR
Kegiatan Belajar 1
A. Pertumbuhan jasmani selama
pertengahan masa kanak-kanak
1)
Tingkat Pertumbuhan. Tingkat
pertumbuhan anak sangat berbeda antara ras, bangsa, dan tingkat sosial
ekonominya.
2)
Nutrisi dan Pertumbuhan.
Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lamban, karena nutrisi
tersebut hanya untuk mempertahankan hidup dan energy, sedangkan protein lebih
untuk meningkatkan pertumbuhan. Apabila makanan tidak dapat mendukung
Semoga
Bermanfaat Mas Broooooooooooo....!
Filed Under :
0 komentar:
Posting Komentar